Jika arèk berarti "anak/bocah" dalam bahasa Jawa. Berbeda dengan arek dalam bahasa Madura yang berarti "celurit"
Baca Juga: Kerap Dipakai, 9 Kata Kerja Bahasa Madura dalam Percakapan Sehari-hari
Pitik dalam bahasa Jawa berarti "ayam", berbeda dengan bahasa Madura, petek artinya "anak ayam"
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Beralih pada makanan, tongkol dalam bahasa Jawa berarti "ikan cakalang", berbeda dengan bahasa Madura, tongkol artinya "jantung pisang"
Celeng dalam bahasa Jawa dan celleng bahasa Madura penulisannya nyaris sama. Celeng berarti "babi" dan celleng berarti "hitam"
Kethek dan kette' pengucapan sama. Namun, kethek dalam bahasa Jawa berarti "monyet" dan kette' dalam bahasa Madura artinya "menendang"
Jika entek dalam bahasa Jawa berarti "habis", entek/dontek dalam bahasa Madura berarti "tunggu"
Dhalem berarti "saya" dalam bahasa Jawa dan dhelem berarti "dalam" pada bahasa Madura
Indonesia memang kaya akan bahasa daerah. Keberagaman membuatnya indah. Meski memiliki bahasa daerah yang berbeda. Ada beberapa kata dalam bahasa Madura dan Jawa yang mirip namun beda arti lho. Untuk menghindari salah paham, lihat kosakata apa saja, yuk!
Jika dalam bahasa Jawa cekel artinya "memegang", namun cekel dalam bahasa Madura artinya "mencekik", ya!
Lain halnya momok dalam bahasa Jawa yang berarti "hantu", tapi hati hati beda pengertian dalam bahasa Madura, ya! Artinya adalah "vagina"
Nah, itu dia beberapa bahasa Jawa dan Madura yang mirip namun tafsirannya berbeda. Kamu menemukan kosakata lainnya?
Baca Juga: 10 Kata Bahasa Jawa dan Sunda Berawalan 'A' yang Sama tapi Beda Arti
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Warung Madura merujuk pada toko kelontong yang menjual berbagai barang untuk sehari-hari. Mulai dari kebutuhan dapur, aneka jajanan, pulsa dan token listrik, hingga bensin eceran. Selaras dengan namanya, pemilik atau penjaga warung ini berasal dari Madura. Sehingga, itulah yang jadi alasan penamaan toko kelontong tersebut sebagai warung Madura.
Ini bermula seorang perantau asal Sumenep yang sukses menjalankan toko kelontongnya di suatu kota besar. Kabar kesuksesan itu segera menyebar di kampung halaman . Hal tersebut membuat orang-orang terdekatnya tertarik untuk menjalankan jenis usaha yang sama. Terlebih, jiwa perantau yang melekat pada masyarakat Madura turut mendorong tekad mereka untuk membuka toko kelontong yang kini dikenal sebagai warung Madura.
Warung Madura semakin berkembang pesat dari hari ke hari. Sebab, ada daya tarik tersendiri yang dimiliki warung Madura. Barang-barang yang dijual di dalamnya tergolong murah. Faktor ini menjadi pertimbangan sebagian masyarakat lebih memilih untuk belanja di warung Madura.[1]
PAMEKASAN, KOMPAS.com Sejak zaman kerajaan dulu, ramuan dan jamu Madura sudah masyur hingga ke pelosok negeri. Hingga kini, jamu Madura tetap menjadi rujukan perempuan dan laki-laki dewasa karena khasiatnya yang konon tidak diragukan.
Ramuan dan jamu Madura yang paling menyedot perhatian pria dan perempuan dewasa biasanya yang menyangkut seputar organ intim dan keperkasaan. Seperti jamu herbal Tongkat Madura. Ramuan ini, menjadi syarat utama di dalam keluarga Madura.
Syarifah (24), salah satu guru di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur memberikan kesaksiannya. Ramuan luar Tongkat Madura, menurutnya sudah menjadi semacam "azimat" dalam rumah tangganya. "Ramuan ini banyak manfaatnya, di antaranya menghilangkan keputihan, menghilangkan lendir-lendir dalam organ kewanitaan, membuat harum dan mengencangkan otot-otot organ kewanitaan," kata Syarifah kepada Kompas.com, Rabu (10/10/2012).
"Saya selalu menyimpan tongkat itu dan rutin menggunakannya setiap hari tiga kali, mulai pagi hari, sore hari dan malam hari menjelang tidur," katanya.
Dengan menggunakan Tongkat Madura, perempuan yang sudah melahirkan satu anak ini, mengaku merasa selalu tampil bugar saat berhubungan bersama suaminya. "Saya sudah tiga tahun menggunakan rutin tongkat Madura sejak pertama menikah karena informasi dari teman. Hingga kini tidak ada efek apapun, tetap segar dan percaya diri," imbuhnya.
Khasiat pemakaian tongkat Madura tidak hanya dirasakan kaum hawa, tetapi kaum adam juga. Kurdi (31), seorang pria penjaga salah satu toko alat-alat motor di Pamekasan mengatakan, sejak isterinya rajin menggunakan ramuan Tongkat Madura, ada kenikmatan tersendiri dalam berhubungan badan. "Meskipun tidak seperti malam pertama, tetapi ada kepuasan tersendiri bagi seorang laki-laki dalam berhubungan intim," ungkapnya sambil tersipu.
Lalu bagaimana sebenarnya tongkat Madura itu? Ramuan tongkat Madura itu ternyata berbentuk oval, berdiameter 1,5 sentimeter dengan panjang 10 centimeter. Ramuan luar ini, digunakan dengan cara yang sederhana, hanya dengan memasukkannya ke dalam organ vital perempuan. Setelah dimasukkan, tongkat dibiarkan selama 3 menit di dalam, lalu dikeluarkan lagi. Praktik itu cukup dilakukan sampai tiga kali dalam satu kali penggunaan. "lima menit sebelum berhubungan intim sangat bagus dan terasa segar," terang Syarifah dengan gamblang.
Ramuan ini bisa ditemukan di banyak toko jamu dan ramuan Madura di empat kabupaten di Madura, seperti di Sampang, Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep. Harganya pun bervariasi, mulai dari Rp 15.000 sampai Rp 200.000.
Tongkat Madura bisa digunakan berkali-kali dan bisa dibersihkan dengan air setelah digunakan kemudian dikeringkan dan disimpan. "Kalau reaksinya sudah kurang enak saat digunakan, dibuang saja, dan beli lagi tongkat azimat itu," cetus perempuan berwajah timur tengah ini.
Cincin giok merah se bede e tanang kacer
Sakeng niserra lek bule dek dhika
Jika ada arti/lirik yang kurang pas, jangan segan untuk koment dibawah: :)
Belanja di App banyak untungnya: